

Keistimewaan Indonesia bukan hanya pada kekayaan alam dan panoramanya yang indah menawan. Di Tanah Air tercinta ini, kamu bisa menemukan puluhan satwa endemik yang tidak akan bisa di temukan di belahan dunia lainnya. Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan endemisme yang tinggi. Diperkirakan terdapat lebih dari 165 jenis mamalia, 397 jenis burung, lebih dari 150 reptilia, dan lebih dari 100 spesies ampibi yang tercatat endemik Indonesia.
Untuk kamu yang doyan bepergian, ada banyak binatang endemik Indonesia di habitat aslinya yang bisa kamu temukan dalam petualanganmu.
1. Elang Flores
Burung elang asli Flores ini merupakan raptor atau burung pemangsa yang paling terancam punah, karena populasinya tidak sampai 250 ekor. Burung yang elok nan gagah ini memiliki ukuran tubuh sedang; tingginya sekitar 55 cm untuk burung dewasa. Kepalanya berbulu putih dan terkadang mempunyai garis-garis berwarna coklat pada bagian mahkota. Tubuhnya berwarna cokelat kehitaman, dan dada burung endemik Flores ini berwarna putih dengan corak merah.
Elang flores atau Spizaetus floris hanya dapat ditemukan di pulau Flores, Sumbawa, Lombok, Satonda, Paloe, Komodo, dan Rinca. Burung ini biasa menghuni hutan-hutan dataran rendah dan hutan submontana hingga ketinggian 1600 meter dpl.
2. Beruk Mentawai
Beruk Mentawai atau Macaca pagensis adalah primata endemik Kepulawan Mentawai di Sumatera. Hewan yang oleh penduduk setempat disebut bokoi ini populasinya makin sedikit, sehingga dikategorikan terancam punah. Oleh dunia Barat, monyet langka yang sering menjadi obyek penelitian ilmiah ini dikenal dengan nama Pagai Macaque.
Beruk ini memiliki banyak kesamaan fisik dengan beruk-beruk jenis lain. Perbedaannya adalah rambut pipi Beruk Mentawai yang berwarna lebih gelap. Hewan endemik Mentawai ini juga memiliki mahkota berwarna coklat dengan rambut pada dahi dan mantel lebih panjang.
Beruk Mentawai menghuni habitat hutan bakau, pesisir, hutan primer, hutan sekunder hingga hutan di dekat pemukiman. Persebarannya hanya ada di Pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora di Kepulauan Mentawai, Sumatera.
3. Burung Bidadari Halmahera
Burung yang dijuluki Si Genit dari Maluku Utara ini merupakan hewan endemik Maluku, dan masih masuk dalam keluarga cendrawasih. Burung yang bernama latin Semioptera wallacii ini memiliki bulu indah dengan kombinasi warna cokelat, hijau dan warna zaitun untuk burung betina. Warna bulu burung jantan bahkan lebih cantik lagi, dengan mahkota berwarna ungu pucat mengkilap dan hijau zamrud menghiasi dadanya. Tingginya sekitar 28 cm, namun Burung Bidadari betina berukuran lebih kecil dan ekornya lebih panjang. Selain bulunya yang cantik, kelebihan Burung Bidadari ada pada kemampuannya melakukan gerak tarian gemulai, yang sebetulnya dilakukan burung jantan untuk menarik betinanya. Burung Bidadari betina akan memilih satu pejantan yang paling indah tarian dan bentangan sayapnya.
Burung endemik Maluku yang makin hari semakin langka ini dapat ditemukan di Pulau Halmahera dan Pulau Bacan di Maluku Utara. Habitat aslinya berada di hutan Tanah Putih, gunung Gamkonora, dan hutan Domato di Halmahera Barat, hutan Labi-labi di area Taman Nasional Aketajawe dan hutan Lolobata di Halmahera Timur. Dunia Barat mengenalnya dengan julukan Halmahera’s Bird of Paradise.
4. Cendrawasih Botak
Burung Cendrawasih Botak atau Cicinnurus respublica merupakan hewan endemik pulau Waigeo, Raja Ampat, Papua. Burung langka nan-cantik ini memiliki bulu berwarna merah dan hitam, dengan tengkuk kuning dan mulut hijau terang. Kakinya berwarna biru, dan pada ekornya ada “hiasan” berupa dua bulu panjang melingkar. Di kepalanya, ada warna biru muda terang. Burung Cendrawasih Botak betina berwarna cokelat dengan kepala biru muda.
Hewan endemik Indonesia yang masuk kategori terancam punah ini hanya dapat kamu temukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Makanan burung Cendrawasih Botak atau Wilson’s Bird of Paradise ini terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga kecil.
5. Kura-kura Leher Ular Rote
jenis kura-kura berleher panjang memang dapat ditemukan di beberapa negara selain Indonesia. Namun Kura-kura Leher Ular atau Chelodina mccordi yang merupakan hewan endemik Indonesia ini hanya bisa ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Binatang ini sangat langka sehingga oleh IUCN ditetapkan dalam kategori hewan terancam punah.
Seperti namanya, Kura-kura Leher Ular Rote memiliki bentuk leher panjang menyerupai ular. Kepala dengan leher panjangnya itu tidak dapat ditarik kedalam tempurung. Karena itulah, kura-kura leher ular ini hanya bisa melipat lehernya disamping tempurungnya. Jenis kura-kura dari famili Chelidae ini merupakan kura-kura air tawar. Makanannya mulai dari ikan kecil, serangga dan tumbuhan.
6. Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah
Anoa merupakan hewan endemik Indonesia yang hanya bisa kamu temukan di Sulawesi. Fauna yang menjadi ikon propinsi Sulawesi Tenggara ini merupakan satwa langka yang dilindungi. Diperkirakan hanya ada kurang dari 5000 ekor Anoa yang hidup saat ini., Anoa sering diburu untuk diambil kulit, tanduk dan dagingnya. Ada dua jenis Anoa di Sulawesi, yaitu Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi ) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, Anoa Dataran Rendah yang menjadi maskot Sulawesi Tenggara ini tidak pernah terlihat lagi.
Umumnya, Anoa memiliki warna kulit cokelat seperti kerbau, dan kepalanya memiliki sepasang tanduk yang lurus ke belakang. Beberapa tempat yang masih menjadi habitat satwa langka yang dilindungi ini diantaranya Cagar Alam Gunung Lambusango, Taman Nasional Lore-Lindu dan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
7. Komodo
Komodo atau Varanus komodoensis merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di pulau-pulau sekitar Nusa Tenggara, termasuk di Taman Nasional Pulau Komodo. Jenis kadal terbesar di dunia ini mempunyai panjang tubuh mencapai 3 meter dan berat 70 kilogram. Komodo jantan berukuran lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah bata. Sementara komodo betina berwarna hijau buah zaitun, dan dengan secercah warna kuning pada tenggorokannya. Lidah hewan karnovira ini panjang dan bercabang.
Salah satu maskot Indonesia yang di dunia internasional dikenal sebagai Komodo Dragon ini memiliki habitat alami di pulau Komodo, Flores, Rinca, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Pulau-pulau tersebut termasuk dalam wilayah Taman Nasional Pulau Komodo.
8. Ikan Arwana Merah
Ikan Arwana Merah atau Siluk Merah (Sclerophages formosus) ini merupakan hewan endemik Indonesia yang menghuni Sungai Kapuas di Kalimantan Barat. Ikan langka yang cantik ini memiliki sisik berwarna merah terang, dengan sedikit kilau emas yang membuatnya terlihat begitu anggun. Tak heran jika Arwana Merah mendapat julukan Ikan Naga atau Dragonfish.
Ikan yang sangat digemari oleh kolektor arwana ini memiliki daya biak rendah dan banyak ditangkap untuk dijual, sehingga statusnya terancam punah. Namun, dengan izin khusus, kamu bisa memelihara hewan elok ini. Syaratnya, si ikan naga harus disertai sertifikat dan microchip yang ditanam dalam tubuh, sebagai penanda ikan ini merupakan hasil tangkaran.
9. Jalak Bali
Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi adalah burung endemik Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Pulau Bali bagian Barat. Sayangnya, burung pengicau berukuran sedang ini amat langka dan terancam punah, bahkan di habitat aslinya. Jika tidak dijaga, bukan mustahil Jalak Bali akan punah menyusul hewan endemik Bali lainnya, Harimau Bali. Di alam liar, populasinya diperkirakan hanya mencapai belasan ekor saja.
Burung Jalak Bali atau Curik Bali ini memiliki bulu putih bersih di seluruh tubuh, kecuali pada ujung ekor dan sayap yang berwarna hitam. Pipinya yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah, dengan kaki kelabu. Jika kamu mengunjungi rumah-rumah seniman di Desa Batuan, kamu akan menemukan burung Jalak Bali yang kerap dijadikan obyek lukisan khas Bali di sana.
10. Kucing Merah Kalimantan
Kucing Merah (Pardofelis badia) atau dikenal juga dengan nama Borneo Bay Cat ini merupakan spesies kucing endemik Pulau Kalimantan. Kucing langka ini memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan, dengan bagian perutnya lebih pucat dari punggungnya. Ciri khas kucing Kalimantan ini adalah garis merah kecokelatan yang berwarna agak muda di bagian kening dan pipi. Telinganya berwarna hitam atau cokelat tua, sedangkan ekornya dihiasi garis putih dengan bintik hitam di ujungnya. Tubuh Kucing Merah cukup ramping dengan panjang 55 cm dan ekornya 35 cm. Beratnya berkisar antara 2,3 hingga 4,5 kilogram.
Populasi Kucing Merah hanya ditemukan di Pulau Kalimantan saja. Kucing ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah yang lebat hingga ketinggian 900 meter dpl.
Nah, itu dia 10 hewan endemik Indonesia yang langka, yang bisa kamu temukan dalam perjalanan menjelajahi nusantara ini. Bukan hanya sebagai pengamat, kamu-pun bisa ikut melindungi mereka dari kepunahan dengan tidak merusak atau mengotori habitat asli mereka, atau bahkan kamu bisa mengikuti kampanye konservasi dengan misi melindungi hewan endemik Indonesia yang terancam punah.***
Dari sekitar 40-an jenis lumba-lumba yang terdapat di dunia, 16 spesies diantaranya hidup dan dapat dijumpai di perairan Indonesia. Di samping itu, di Indonesia, lumba-lumba merupakan salah satu hewan air yang paling populer. Mulai sejak anak-anak hingga dewasa, mengenal lumba-lumba.
Sayang, hanya sedikit yang mengenal jenis spesies lumba-lumba. Di Indonesia berbagai jenis lumba-lumba tersebut, kerap kali, hanya dikenal dengan sebutan lumba-lumba. Sehingga tidak jarang yang beranggapan lumba-lumba sebagai satu jenis hewan saja.
Padahal salah satu mammalia air ini terdiri atas ragam spesies yang mencapai 40-an jumlahnya. Dan di Indonesia sendiri didapati sedikitnya 16 jenis lumba-lumba. Apa saja jenis-jenis lumba-lumba yang mendiami perairan Indonesia tersebut?
Lumba-lumba atau dolphin adalah mammalia air dari ordo Cetartiodactyla yang dikelompokkan dalam famili Delphinidae dengan ragam genus mencapai belasan. Dari 40-an spesies lumba-lumba yang hidup di dunia, 16 diantaranya yang dapat dijumpai di perairan Indonesia antara lain:
1. Lumba-Lumba Belang (Stenella coeruleoalba)
Lumba-lumba hidung belang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Striped Dolphin atau Euphrosyne Dolphin. Nama latin hewan ini adalah Stenella coeruleoalba (Meyen, 1833) yang bersinonim dengan Stenella euphrosyne Gray, 1846 dan Stenella styx Gray, 1846.
Lumba-lumba hidung belang merupakan salah satu lumba-lumba dengan daerah sebaran terluas. Lumba-lumba ini ditemukan Samudera Atlantik, Pasifik, dan Hindia, dan laut yang berdekatan, termasuk di perairan Indonesia. Hewan berukuran 2,7 meter dengan berat mencapai 160 kg ini berstatus Least Concern.
2. Lumba-lumba Fraser (Lagenodelphis hosei)
Lumba-lumba Fraser disebut juga sebagai Fraser’s Dolphin atau Sarawak Dolphin. Nama latinnya Lagenodelphis hosei Fraser, 1956.
Jenis lumba-lumba ini memiliki ukuran tubuh antara 2-2,7 meter dengan berat 160-210 kg.Tubuhnya kekar dan gempal, sirip punggung kecil, lebih kecil jika dibandingkan spesies lumba-lumba lainnya. Bagian atas tubuh berwarna abu-abu kebiruan atau kecoklatan sedang bagian bawah biasanya pucat putih atau merah muda.
3. Lumba-lumba Gigi Kasar (Steno bredanensis)
Lumba-lumba Gigi Kasar disebut juga sebagai Rough-Toothed Dolphin. Nama ilmiah lumba-lumba ini adalah Steno bredanensis (G. Cuvier in Lesson, 1828).
Lumba-lumba dari genus Steno ini berukuran mencapai 2,6 meter dengan berat sekitar 160 kg. Memiliki kepala kecil dengan paruh yang panjang tanpa lipatan di melon. sirip punggung mereka relatif besar dan tinggi dan terletak di pertengahan kembali dan mereka memiliki sirip yang relatif panjang (sirip dada). warna tubuh gelap dengan bibir putih dan tenggorokan dan jubah dorsal gelap yang sempit antara sirip blowhole dan punggung. Perut (ventral) permukaan memiliki bintik-bintik tidak teratur dan bercak-bercak.
4. Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus)
Lumba-lumba hidung botol adalah jenis lumba-lumba yang paling terkenal. Dalam bahasa Inggris disebut dengan berbagai nama seperti Common Bottlenose Dolphin, Bottlenose Dolphin, Bottle-nosed Dolphin, dan Bottlenosed Dolphin. Nama latinnya adalah Tursiops truncatus (Montagu, 1821).
Panjang tubuhnya sekitar 2-4 meter dengan berat antara 135-635 kg. Warna mammalia cerdas ini mulai dari abu-abu terang sampai hitam dengan warna yang lebih terang pada perutnya.
5. Lumba-lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus)
Lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik sebelumnya dianggap spesies yang sam dengan Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus), namun sejak 1998 dianggap sebagai spesies tersendiri. Nama latin hewan ini adalah Tursiops aduncus (Ehrenberg, 1833). Sedang dalam baaahasa Inggris dikenal sebagai Indo-pacific Bottlenose Dolphin, atau Indian Ocean Bottlenose Dolphin.
Panjang tubuh lumba-lumba hidung botol Indo-Pasifik sekitar 2,6 meter dengan berat mencapai 230 kg. Ditemui hidup di perairan sekitar India, utara Australia, Laut China Selatan, Laut Merah, pantai timur Afrika, serta di perairan Indonesia. Tubuh bagian atas berwarna abu-abu gelap dengan perut berwarna abu-abu keputihan dengan bintik-bintik abu-abu.
6. Lumba-lumba Moncong Panjang (Delphinus capensis)
Lumba-lumba moncong panjang atau Long-beaked Common Dolphin memiliki nama latin Delphinus capensis Gray, 1828.
Ukuran tubuhnya relatif kecil dengan panjang antara 1,9-2,5 meter dengan berat mencapai 80-235 kg. Memiliki moncong yang panjang, tubuh abu-abu yang ramping, sirip punggung dan perut berwarna putih dan panel dada berwarna kekuningan.
7. Lumba-lumba Pemintal (Stenella longirostris)
Lumba-lumba pemintaldikenal dengan kemampuannya dalam melompat sambil berputar beberapa kali pada sumbu tubuh mereka. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Spinner Dolphin, Long-beaked Dolphin, atau Long-snouted Dolphin. Sedang nama latin lumba-lumba ini adalah Stenella longirostris (Gray, 1828).
Layaknya anggota genus Stenella lainnya, memiliki tubuh relatif kecil dengan panjang sekitar 2 meter dan berat antara 59-77 kg.
8. Lumba-lumba Punggung Bungkuk Indo-pasifik (Sousa chinensis)
Lumba-lumba punggung bungkuk indo-pasifik dalam bahasa Inggris memiliki beberapa sebutan seperti Indo-pacific Hump-backed Dolphin, Indo-Pacific Humpbacked Dolphin, Indo-pacific Humpback Dolphin, atau Chinese White Dolphin. Nama ilmiahnya adalah Sousa chinensis (Osbeck, 1765).
Termasuk lumba-lumba yang berukuran sedang dengan panjang tubuh mencapai 2,8 meter dan beratnya antara 250-280 kg.
9. Lumba-lumba Risso (Grampus griseus)
Lumba-lumba Risso dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Risso’s Dolphin atau terkadang disebut juga sebagai Grey Dolphin. Nama latin lumba-lumba ini adalah Grampus griseus (G. Cuvier, 1812).
Jenis lumba-lumba ini cukup besar dengan panjang tubuh antara 2,6 – 4 meter dan berat antara 300 – 500 kg. Kepala bulat memiliki lipatan vertikal di depan dengan tubuh anterior dan sirip punggung yang relatif besar.
10. Lumba-lumba Totol (Stenella attenuata)
Dalam bahasa Inggris lumba-lumba totol disebut dengan beberapa nama seperti Pantropical Spotted Dolphin, Bridled Dolphin, dan Narrow-snouted Dolphin. Nama latinnya adalah Stenella attenuata (Gray, 1846) yang bersinonim dengan Stenella graffmani Lönnberg, 1934.
Tubuhnya relatif kecil dengan panjang sekitar 2 meter dan berat 114 kg. Moncongnya ramping. Termasuk lumba-lumba yang aktif dan atraktif dengan lompatan yang tinggi.
11. Paus Elektra (Peponocephala electra)
Paus Elektra atau Paus berkepala melon dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Melon-headed Whale atau Electra dolphin. Nama latin mammalia laut ini adalah Peponocephala electra (Gray, 1846).
Spesies lumba-lumba yang kerap digolongkan sebagai ‘blackfish’ ini berukuran panjang sekitar 2,7 meter dengan berat 210 kg.
12. Paus Pembunuh (Orcinus orca)
Meski disebut sebagai ‘paus’ namun jenis ini termasuk dalam keluarga lumba-lumba. Nama latinnya adalah Orcinus orca (Linnaeus, 1758) dengan sinonim Orcinus glacialis(Berzin & Vladimirov, 1983) dan Orcinus nanus Mikhalev et al., 1981. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Killer Whale atau Orca.
Jenis lumba-lumba ini berukuran paling besar. Panjang tubuhnya bisa mencapai 10 meter dengan berat mencapai 10 ton. Tubuh bagian atas berwarna hitam dengan bercak putih di dekat mata, dada dan sisi tubuh berwana putih.
13. Paus Pembunuh Kerdil (Feresa attenuata)
Jenis lumba-lumba ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Pygmy Killer Whale atau Slender Blackfish. Nama latinnya adalah Feresa attenuata Gray, 1875.
Berukuran relatif kecil, Paus Pembunuh Kerdil memiliki panjang tubuh sekitar 2,6 meter dengan berat sekitar 170 kg. Warna tubuh gelap dengan beberapa bagian berwarna putih kecil di bibir dan perut.
14. Paus Pembunuh Palsu (Pseudorca crassidens)
Merupakan jenis lumba-lumba terbesar ketiga. Paus Pembunuh Palsu dalam bahasa Inggris dikenal sebagai False Killer Whale dengan nama latin Pseudorca crassidens(Owen, 1846).
Ukuran tubuhnya mencapai 4,5 – 6 meter dengan berat tubuh sekitar 700 kg. Tubuhnya berwarna gelap kecuali pada beberapa di dekat tenggorokan dan dada tengah.
15. Paus-pilot Sirip-pendek (Globicephala macrorhynchus)
Paus-pilot sirip-pendek dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Short-finned Pilot Whale atau Pacific Pilot Whale. Nama latin jenis lumba-lumba ini adalah Globicephala macrorhynchus Gray, 1846 dengan sinonim Globicephala scammoni Bailey, 1936.
Paus-pilot sirip-pendek memiliki tubuh sepanjang 3.7 – 5,5 meter. Berat tubuhnya mencapai antara 1 – 3 ton.
16. Pesut (Orcaella brevirostris)
Pesut adalah lumba-lumba air tawar. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Irrawaddy Dolphin atau Snubfin Dolphin. Nama latinnya adalah Orcaella brevirostris (Owen in Gray, 1866).
Jenis lumba-lumba ini mendiami perairan sungai di di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan (Indonesia). Panjang tubuhnya sekitar 2,3 meter dengan berat 130 kg. Pesut yang hidup di Indonesia mendiami Sungai Mahakam di Kalimantan Timur, bisa disebut sebagai Pesut Mahakam.
Itulah keenambelas jenis lumba-lumba yang hidup di perairan Indonesia.
Post by Alamendah’s Blog
Opossum merupakan hewan mamalia marsupial satu satunya yang tinggal di Amerika Utara dengan nama ilmiah Didelphimorphia, dengan kantong pada betina. Mungkin sekilasnya gitu, tapi opossum beda dengan possum hewan marsupial Australia lhoo..
Opossum ini seukuran dengan kucing, bewarna abu-abu kehitaman (tapi ada juga yang albino), mata hitam, hidung merah muda agak moncong, dengan ekor yang prehensil, dan kaki yang imut 😀 Ketika merasa terancam dan ketakutan mereka berpura-pura mati, cara yang licik kan? 😀 Tapi terkadang mereka juga mendesis dan menunjukkan kurang lebih 50 gigi mereka yang tajam.
Mereka termasuk hewan omnivora, makan serangga, siput, tikus, berries, buah yang telah matang, rumput, daun, bangkai; kadang-kadang akan makan ular, telur yang ada di tanah, jagung atau sayuran lainnya. Mampu hidup di air dan darat. Bisa beradatapsi dengan keadaan dengan cepat. Biasanya tinggal di hutan dekat sungai, sungai, dan rawa-rawa.
Salah satu mamalia yang memiliki waktu terpendek untuk hidup, biasanya 2 sampai 4 tahun. Dibunuh oleh banyak predator: manusia (biasanya dengan kejadian tabrak mobil), anjing, kucing, burung hantu, rubah, anjing hutan, parasit dan penyakit, dan satwa liar yang lebih besar. Kabar baiknya mereka ini tidak terancam punah dan terdapat 60 jenis opossum di dunia.
Opossum merupakan hewan yang sangat-sangaaaaaaaaat tua untuk jenis mamalia berdasarkan catatan fosil, karena mereka hadir saat dinosaurus masih hidup. Dengan panjang 2,5 ft setara dengan 76 cm, dan beratnya antara 4-12 kg. Dapat bergantung di ranting pohon dengan ekor prehensil seperti kera.
Hebatnya lagi nih ya, opossum kebal dengan bisa ular, rabies, dan kekebalan mereka lebih baik daripada kebanyakan mamalia. Tinggal dengan cara nomaden, dan mencari makan dengan lokasi yang berbeda. Anyway, jantan betina dan opossum muda memiliki panggilan yang berbeda lho, untuk yang jantan disebut Jack, betina disebut Jill, sedangkang opossum muda disebut Joey. Namanya elit elit banget yak? wkw
Oposum adalah hewan nocturnal (mereka berburu di malam hari) dan berkelompok, kawanan mereka disebut Passel. Mereka memiliki indera penglihatan dan indera pendengaran yang buruk, sehingga mereka perlu bergantung pada indera penciuman mereka selama berburu. Untungnya, indera penciuman mereka sangat baik.
Oh.. ya, karena kehebatan mereka yang berpura-pura mati, sampai-sampai mereka bisa tak bergerak maupun bernafas sampai 6 jam!! Keren kan? Karena kebanyakan hewan tidak suka makan bangkai, lebih suka berburu daripada memakan hewan yang telah mati berjam-jam.
Sang jantan menghasilkan suara tertentu untuk menarik betina, ceileh. Setelah kawin, hanya dibutuhkan 14 hari untuk oposum kecil dilahirkan. Saat lahir, mereka kecil seperti lebah madu. :O Biasanya terdiri dari 20 bayi. Hanya sedikit bayi bertahan hidup.
Bayi merangkak ke kantong ibu dan tinggal di sana sampai mereka sepenuhnya dikembangkan. Setelah 67 hari, mereka dapat meninggalkan kantong. Dan setelah 75 hari, mereka siap untuk makan makanan padat.
Sementara mereka masih muda, ibu membawa bayi di punggungnya selama berburu. Makanya gak jarang kalo kamu bakal melihat betina membawa opossum kecil di punggungnya kemana-mana. Oposum hidup sampai 2 tahun di alam liar dan sampai 4 tahun di penangkaran.
salmaknowledge.blogspot.co.id
MARSUPIALIA (hewan berkantung), mamalia yang memilki kandungan ganda, melahirkan anak yang perkembangannya masih sangat kurang lengkap dan juga ukurannya sangat kecil serta masih lama menempel pada puting induknya. Marsupialia, baik yang sekarang masih hidup maupun yang sudah menjadi fosil, tergolong infrakelas Metatheria yang bersama dengan Eutheria (mamalia sejati). Infra kelas mamalia yang masih hidup dan yang masih tersisa adalah Prototheria hanya mencangkup monotremata(hewan kloaka) atau mamalia (hewan menyusui) yang bertelur (platypus).